Senin, 04 Januari 2016

Cost Management Accounting & Control



Cost Management (Manajemen Biaya) :
Menganalisis biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk sehingga dapat ditetapkan berapa harga yang pantas untuk sebuah produk. Tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu rendah.
A.  COST BEHAVIOR (Perilaku Biaya)
Perilaku biaya (cost behavior) merupakan pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas Perusahaan. Atas dasar tersebut maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
          Biaya variabel (variable cost)
          Biaya tetap (fixed cost)
          Biaya Semi variabel (semi variable cost)

Klasifikasi perilaku biaya :
  •   Biaya Tetap (Fix Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tetap dan tidak terpengaruh dengan jumlah barang yang di produksi seperti biaya sewa, biaya gaji, karyawan tetap (bukan buruh). Biaya ini tetap tetapi memiliki batas/range, berlaku kelipatan. Misalnya untuk memproduksi 1-1000 dibutuhkan 1 karyawan, 1-20000 dibutuhkan 2 orang (konstan dalam range tertentu)
Grafik Biaya Tetap


 

  • Biaya Variable (Variable Cost)
Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang dipengaruhi jumlah produksi. Biaya ini selalu berubah tegrantung seberapa banyak (jumlah) barang yang dipoduksi, semakin banyak jumlah yang diproduksi maka semakin banyak juga biaya variabel yang dikeluarkan seperti biaya bahan baku, buruh, dll.

Grafik Variabel Cost
 
  •   Biaya Semi Variabel (Mix Cost)
Biaya ini memiliki karakteristik dari biaya tetap dan biaya variabel, Mix Cost ini perlu dianalisis agar bisa dicari tau mana yang fix cost dan variable cost. Contohnya SPG, Listrik, Gas, Air.
            Contoh kasus :
         
Grafik Total Cost (TC)
 
Y = F + Vx / TC = FC + VC

Dimana :

Y/TC   = Total cost
F          = Fix Cost
Vx       = Variabel Cost


Contoh :

 

Fixed cost of selling
Variable cost of selling
Mixed total cost
Computer sold
Selling cost per unit
$ 300.000
$ 200.000
$ 500.000
4000 unit
$ 125.000
$ 300.000
$ 400.000
$ 700.000
8000 unit
$ 87.000
$ 300.000
$ 600.000
$ 900.000
12.000 unit
$ 75.000



Mixed Total Cost = Fc + Vc
Selling Cost per unit = Total Cost / Jumlah unit terjual

A.      Pemisahan Biaya
Untuk keperluan analisa perilaku biaya maka sejumlah biaya-biaya yang masih bersifat semi variabel harus dipisahkan terlebih dahulu menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana kita dapat menganalisa data biaya dan menyusun laporan biaya kalau biaya-biaya seperti ini belum dipisahkan.

3 cara memisahkan antara Fixed Cost dengan Variabel Cost dalam Mix Cost :

1.    The High Low Method ( Metode Tinggi Rendah)
2.    The Scatterplot Method
3.    The Method of Least Square (Metode Kuadrat Terendah)
 

1.        The High Low Method (Metode Tinggi Rendah)
Metode tinggi-rendah menggunakan dua poin untuk menentukan persamaan garis biaya. Dua poin aktivitas, yang tertinggi dan terendah, dan biaya yang berhubungan digunakan untuk menentukan rumus biaya.

Menentukan elemen biaya variabel
= Selisih biaya per aktifitas / Selisih jumlah barang yang diproduksi

Menentukan elemen biaya tetap
= Total Biaya – [data high/low x biaya variabel per aktivitas]

Kelebihan High-Low Point Method:
• Mudah dan sederhana dalam penerapannya
• Banyak digunakan secara luas

Kekurangan High-Low Point Method :
• Persamaan biaya yang diperoleh kurang representative
• Kelihatan cendrung menggampangkan masalah

 

Contoh :
1.      Diketahui :
 
Jumlah unit tertinggi : pada bulan Mei, biaya bahan baku sebesar 7500 dan jumlah perpindahan sebesar 500
Jumlah unit terendah : pada bulan Januari, biaya bahan baku sebesar 2000 dan jumlah perpindahan sebesar 100.

Mencari Variabel Cost :
Vc       = ( Y2-Y1) / (X2-X1 )
            = (7500-2000)/(500-100)
            = 5500/400
            = $ 13,75
Mencari Fix Cost :
(menggunakan nilai terendah)
Y         = F + Vx                                 Y  = Total Cost
2000    = F + 13,75 (100)
2000    = F + 1375
F          = 2000 – 1375
            = $ 625
Jadi, formula biaya menggunakan High Low Methodnya adalah : Y    = $625 + $ 13,75X

2.        Scatterplot Method (metode diagram pencar)

Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut digambarkan dalam   grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan  tingkat kegiatan.
Langkah selanjutnya membuat garis lurus sedekat mungkin dengan titik-titik tersebut. Untuk menentukan besarnya komponen biaya tetap  dilakukan dengan cara memperpanjang garis lurus sampai memotong  sumbu vertikal. Titik potong di sumbu vertikal menunjukkan besarnya  Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC). Untuk biaya variabel total  dihitung dengan cara mengurangi biaya total atau Total Cost dengan biaya tetap total. Biaya variabel per unit dapat dihitung dengan cara membagi  biaya variabel total dengan tingkat kegiatan dari biaya total yang telah dipilih.
Contoh :
Berikut ini data biaya pemeliharaan mesin per bulan tahun 2013
 
Selanjutnya dibuat diagram pencar:
 
Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan 2 titik, dari titik-titik yang bersinggungan dengan garis diagonal. Misalnya titik yang kita ambil adalah titik 11 dan 12. Berarti titik tertingginya 700.000 dan titik terendahnya adalah 680.000. Selanjutnya, penyelesaiannya persis dengan metode High-low.

Mencari Variabel Cost :

Vc       = (700.000-680.000) / (600-550)
            = 20.000 / 50
            = 400

Mencari Fix Cost :
(menggunakan nilai tertinggi)

Y                     = F + Vx
700.000           = F + 400 (600)
700.000           = F + 240.000
            F          = 700.000-240.000
            F          = 460.000


.3        The Method Of Least Square ( Kuadrat Terendah )


Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan. Contoh biaya semi variable adalah biaya listrik dan biaya pemeliharaan dll.
Metode ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kelebihan dari Least Square Method adalah metode ini dapat menghasilkan persamaan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Serta tidak ada data biaya yang tidak digunakan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah Kesulitan apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual. Serta penggunaan awam cenderung tidak mau susah-susah menghitungnya.

Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

         Variabel = [(Æ©XY-Æ©XÆ©Y)/n] / [(Æ©X2-(Æ©X)2)/n]

         Tetap=Æ©Y/n – v(Æ©X/n)



Bulan ke-
Biaya reparasi dan pemeliharaan (Rp.1000)
Jam Mesin



y.
x.
xy.
x2
1
750
6000
4500000000
36000000
2
715
5500
3932500000
30250000
3
530
4000
2120000000
16000000
4
600
4000
2400000000
16000000
5
600
4500
2700000000
20250000
6
875
7000
6125000000
49000000
7
800
6000
4800000000
36000000
8
1000
8000
8000000
64000000
9
800
6000
4800000000
36000000
10
750
6000
4500000000
36000000
11
550
4500
2475000000
20250000
12
600
4500
2700000000
20250000






y
x.
xy.
x2

8570000
66000
41060500000
380000000


12 x 41.060.500.000 – 66.000. x 8570000 =  12 x 380.000.000 – (66.000)2 a = 8.570.000 – b x 66.000 = 12 

Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari
Biaya variable = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)
Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :
      Y = 79.270 + 115x



http://www.sebi.ac.id/





4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Izin bertanya. Fixed cost kan berarti cost tetap yang timbul di setiap bulan sama ya. Tapi kenapa kalau kita terapkan rumus itu di bulan yang lain, nilainya beda? Makasih

    BalasHapus
  3. Terimakasih, blog ini sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas:)

    BalasHapus
  4. Terimakasih, panjang umur orang-orang baik:)

    BalasHapus